Cara Menghilangkan Stres dengan Teknik Heart Math
Cara Menghilangkan Stres dengan Teknik Heart Math
Cara Menghilangkan Stres dengan Teknik Heart Math - Situasi pandemi yang tak menentu dapat dipastikan menimbulkan banyak stres. Rambut rontok merupakan salah satu gejalanya. Bila tak cepat disadari dan ditanggulangi, kesehatan jadi taruhannya. Evaluasi diri dan mengelola stres dengan metode pengendalian detak jantung ( teknik Heart Math ) bisa menjadi solusi.
![]() |
Cara Menghilangkan Stres dengan Teknik Heart Math |
Soniman yang eksekutif puncak di suatu perusahaan swasta baru-baru ini resah setiap kali berdiri di depan cermin. Ada "noktah-noktah" mencemaskan di kepalanya. Noktah itu berupa kulit kepala yang tak berambut, alias botak. Mulanya "pulau" gundul ini hanya ditemukan di satu lokasi, tapi kemudian ditemukan lagi di kawasan lain. Kebotakan itu terasa aneh, bukan saja karena usianya baru menginjak 40 tahun, juga karena sejak dulu rambut adalah salah satu kebanggaannya karena tebal. Mengapa tiba-tiba jadi begini?
Ia lalu berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Di samping memberi resep obat, baik diminum maupun disemprotkan di kulit kepala yang tandus itu, dokter serius berpesan, "Pak, usahakan jangan stres karena itulah sumber masalahnya."
Mengingat situasi pandemi belakangan ini, yang kemudian melahirkan pelbagai keresahan, kecemasan, dan isu, Soniman memang contoh konkrit korban situasi. Persisnya, korban stres.
Bahwa stres mengakibatkan botak tidak hanya dialami oleh Soniman. Sebuah survai di Inggris menemukan, 30% dari 800 wanita karier yang diwawancarai menderita kerontokan rambut. Bahkan menurut Hairline International, lembaga pendukung bagi wanita yang menderita kerontokan rambut, akhir-akhir ini semakin banyak saja wanita yang rontok rambutnya akibat stres dalam pekerjaan. Biasanya mereka itu para wanita yang berhasil menduduki jabatan dengan tanggung jawab besar.
Kerontokan rambut hanya satu dari sekian banyak penderitaan akibat stres. Sakit maag, sakit kepala, alergi, tekanan darah tinggi, dan berbagai gangguan psikologis maupun fisiologis bisa muncul karena stres. Maka logislah kalau bermunculan juga pelbagai petunjuk, metode, dan tips tentang bagaimana cara mengurangi stress.
Cara mengurangi stress
Gali pencetusnya
Agar efektif, menurut Dorri Jacobs, Ed.D., manajemen stres harus memberikan hasil untuk jangka panjang. Tujuannya melatih kita untuk tidak bereaksi secara berlebihan dalam menghadapi musibah atau masalah. Misalnya, bila mendengar harga sembako (sembilan bahan pokok) bakal naik, tak usahlah kemudian panik sampai memborong 1 ton beras, 1 kuintal gula, dan suplai minyak goreng untuk 1 tahun.
"Gunakan intelegensia untuk menganalisis, mengamati, dan mengumpulkan informasi," katanya. Intinya, kalau penyebab stresnya dipahami, diharapkan stresnya akan surut sendiri. Penyebab stres bisa berasal dari lingkungan hidup sekitar kita. Misalnya, cuaca, pencahayaan di tempat kerja, maupun keadaan bising atau sepi (sebab ada yang senang bekerja dalam ketenangan, ada pula yang tidak). Ruang kerja yang terlalu penuh, berantakan, dan sumpek bisa pula jadi pencetus stres. Belum lagi warna dinding atau perabot yang juga mempengaruhi suasana hati.
Mereka yang sadar bekerja dengan bahan-bahan kimia beracun dan peralatan berbahaya dengan sendirinya juga dirundung kecemasan, lalu stres. Sebaiknya susunlah daftar hal apa saja dari lingkungan kerja atau hidup kita yang dipandang membuat stres. Lalu usahakan mencari pemecahannya.
Orang juga bisa stres bila kurang cocok dengan suasana di tempat kerjanya. Barangkali saja budaya, nilai, aturan, atau tuntutan kerjanya tidak pas. Mungkin juga tingkat keterbukaan manajemennya kurang sesuai. Awas, kekurangan tenaga kerja, suplai, mesin yang sudah ketinggalan zaman, semangat kerja rendah, dan adanya perubahan besar di tempat kerja jangan diabaikan, karena bagi karyawan dapat menyebabkan pekerjaan terasa lebih berat. Setiap pekerjaan juga menyebabkan stres sendiri-sendiri. Ada pekerjaan yang menuntut tanggung jawab besar (misalnya, menyangkut nyawa atau harkat hidup orang banyak), yang lain membutuhkan ketelitian tinggi (misalnya, berkaitan dengan uang). Ada pula jenis-jenis pekerjaan yang menuntut kerja sama tim. Ada yang deadline-nya harga mati, ada yang masih dapat ditawar.
Evaluasi diri
Untuk meyakinkan diri barangkali perlu ditinjau seberapa jauh bidang atau pos pekerjaan itu ada, apakah tantangannya memadai dengan diri kita, dan apakah masih tersedia kesempatan untuk mengembangkan karier? Bagaimana status profesional dan gaji dibandingkan dengan orang-orang lain di bidang yang sama? Bagaimana jadwal kerjanya? Apakah tidak tetap? Sebab, jadwal kerja yang sering berubah mengganggu ketenangan dan bisa menimbulkan stres. Kerja lembur karena terpaksa atau tanpa kontraprestasi yang memadai juga bisa menyebabkan kejenuhan.
Menyangkut keterampilan, di bidang apa kita merasa kurang? Apakah dalam hal komunikasi, manajemen waktu, perencanaan, analisis, penentuan prioritas, pengorganisasian, pengambilan keputusan, atau pengawasan?
Perbedaan kepribadian dapat memperlancar kerja, namun dapat juga menghambat, dengan akibat mengurangi ketenangan orang dalam bekerja. Sedikit persinggungan di tempat kerja sudah lumrah terjadi, tetapi bila terlampau sering, atau sudah berbentuk cek-cok, pertengkaran bahkan perkelahian, pastilah ada yang kurang beres.
Mungkin kini saatnya melakukan evaluasi terhadap rasa percaya diri kita, apa yang diharapkan dari diri sendiri dan orang lain. Penting dilihat apakah kita mudah marah? Gampang atau tidak menyesuaikan diri? Apakah kita tergolong "bandel", suka membangkang? Apakah kita mudah berkompromi atau kaku? Sejauh mana kita tahan dalam mengambil risiko? Orang yang tak tahan stres barangkali kurang sesuai bekerja di bidang tertentu, seperti misalnya valas atau saham. Semua ini dipikirkan dan dipilah-pilah, mana yang membuat diri kita stres.
Menyangkut interaksi dengan orang lain, sejauh mana kita membutuhkan umpan balik, bimbingan, dukungan, rasa hormat, atau persetujuan? Kalau A dapat bekerja sendiri, B mungkin lebih memerlukan dorongan dari atasan atau rekan-rekannya. Dalam hal apa kita merasa perlu memperbaiki diri?
Terakhir, tapi tak kalah penting, adakah masalah pribadi yang perlu dibereskan? Entah masalah perkawinan, rasa kesepian, ada anggota keluarga yang sakit, masalah anak, masalah keuangan, atau baru pindah rumah? Sebelum mempersalahkan problem kantor, siapa tahu sumber stres justru berasal dari rumah?
Cara mengurangi stress pikiran
Teknik Heart Math
Kalau dengan upaya yang dilakukan sendiri, stres tetap saja bercokol, maka orang kemudian mencari pertolongan dari profesional yang menawarkan pelbagai metode manajemen stres. Tidak selalu stres harus diatasi dengan pikiran. Ada juga metode manajemen stres gaya baru, misalnya Heart Math.
Cara mengurangi stress pikiran yang berasal dari Kalifornia, AS, ini memanfaatkan perasaan-perasaan positif yang dibangkitkan oleh kenangan manis terutama oleh musik, untuk mengubah irama detak jantung, sehingga kesehatan mental dan fisik si empunya jantung dapat diperbaiki.
Apa iya, teknik aneh begini mujarab? Heart Math berfokus pada jantung. Impuls listrik dan kekuatan elektromagnetik jantung yang luar biasa itu dimanfaatkan, karena, "Perasaanlah yang mampu mengubah detak jantung, bukan pikiran," jelas dr. Alan Watkins, tenaga peneliti di Southampton University, Inggris, yang telah menelaah kaitan antara otak dan sistem kekebalan tubuh, sekaligus perwakilan pertama Heart Math di negeri mendiang Putri Diana itu.
Otak dan jantung senantiasa berkomunikasi lewat impuls listrik yang dikirimkan lewat saraf vagus, semacam jalan raya bebas hambatan di dalam jaringan saraf yang mengangkut informasi. Pada saat kita didera ketakutan atau ditekan stres, misalnya, otak memberi tahu jantung agar berdetak lebih cepat.
Dengan menjaga kondisi emosional kita, diharapkan kita dapat menjaga juga kualitas informasi antara otak dan jantung ini sehingga pada gilirannya kerja jantung dan kerja sistem kekebalan tubuh juga dipelihara. Menurut penggemarnya, teknik Heart Math ini melahirkan manfaat ganda: pikiran lebih jernih dan kesehatan lebih baik.
Dalam pelatihan di beberapa perusahaan, subjek yang dilatih dihubungkan dengan monitor jantung untuk melihat sendiri bagaimana ia dapat mengubah irama detak jantungnya. Bila ia dibuat cemas atau frustrasi (salah satu cara paling tok-cer adalah menyuruhnya melakukan hitungan keras-keras di depan umum), naik-turunnya grafik detak jantung langsung berubah curam tajam dan tak teratur. Sebaliknya, bila disuruh membangkitkan perasaan positif, misalnya perasaan senang di saat memeluk anaknya atau berjalan-jalan di taman, subjek akan melihat bagaimana grafik detak jantungnya berubah lembut teratur.
Ritme yang begini berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik karena informasi dari jantung ke otak lebih kompak dan jelas. Kata Watkins, "Dengan teknik ini kita jadi tahu bahwa otak dapat dihujani dengan informasi yang kacau balau atau yang teratur dalam pola yang kompak."
Teknik Heart Math seperti reboot
Melihat dengan mata kepala sendiri bahwa orang dapat mengubah irama detak jantungnya sendiri benar-benar membuat para insinyur di Shell terkesan. "Padahal semula mereka skeptis," kata dr. Graham Bridgwood, kepala penasihat urusan kesehatan di perusahaan Shell.
"Latar belakang fisiologi dan sains yang mendasari teknik ini sepenuhnya masuk akal, sehingga kami memutuskan mencobanya dalam proyek percontohan di Shell. Ilmunya sendiri tidak baru, namun memang baru sekarang diterapkan pada manusia terutama orang-orang teknik," katanya.
Bagaimana komentar individu yang merasakannya? Tengok Ian Anderson, manajer PSDM di Shell Centre, London, yang bukan insinyur bukan pula ilmuwan. "Sebagai orang awam saja, saya masih ragu saat pertama kali mendengarnya. Namun setelah melihat bukti mediknya, saya berubah pikiran."
Diakuinya, semula cukup sulit melaksanakan teknik ini karena belum terbiasa melupakan hal-hal lain untuk memperhatikan jantungnya sendiri atau membangkitkan perasaan positif dalam diri. "Di tengah-tengah biasanya konsentrasi saya buyar karena teringat minggu depan ada rapat staf atau pada tumpukan e-mail yang belum sempat saya balas. Tetapi begitu saya dapat membayangkan anak laki-laki saya yang masih bayi tertidur di pelukan saya, selanjutnya jadi mudah," tuturnya.
Berkat teknik Heart Math, tekanan darahnya turun cukup banyak dan keadaan itu sudah bertahan selama sembilan bulan. Bahkan seluruh anggota kelompok proyek percontohan di Shell memang telah mengalami penurunan tekanan darah yang cukup nyata.
Telaah lain di pabrik Motorola, Florida, AS, juga memberikan gambaran membaiknya kondisi kesehatan peserta. Sebelum Heart Math, 25% pekerja menderita tekanan darah tinggi. Enam bulan kemudian semuanya bertekanan darah normal, meski tanpa pengobatan konvensional.
Teknik Heart Math mengajarkan beberapa latihan untuk membuat detak jantung teratur dan tenang. Salah satu jurus bisa disebutkan, freeze frame, yang konon dapat memberikan pengaruh instan pada jantung. Menerapkan teknik yang mengharuskan hadirnya perasaan positif yang menyenangkan pada pelakunya ini dapat diibaratkan "Seperti menekan tombol reboot pada sistem komputer. Layar monitor seketika dibuat bersih," kata Watkins menjelaskan. Lock in lain lagi. Jurus ini ditujukan untuk menangkap perasaan menyenangkan tadi dan mempertahankannya selama 17 menit. Ini dicapai dengan pertolongan Heart Zones, musik yang khusus digubah untuk teknik ini. Bunyinya penuh dengan nada crescendo (mengeras) dan cericit burung. Tujuannya untuk membangkitkan emosi pendengar. Lock in ini yang berjasa memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan tubuh.
Teknik Heart Math Meningkatkan Semangat
Kisah sukses penerapan teknik Heart Math juga tercermin pada Carol Mortimer, direktur urusan kesehatan di Hewlett Packard. Dari skeptis, kini ia mempraktikkannya setiap hari.
"Sebelum melaksanakan teknik ini, kalau pekerjaan bertumpuk-tumpuk, saya serasa tertimbun di bawahnya, kebingungan harus mulai dari mana. Kemudian biasanya saya cuma repot kian kemari tanpa hasil. Kini saya mendengarkan musik Heart Zones dalam perjalanan ke kantor maupun setelah tiba di kantor. Hasilnya, saya tidak pernah kebingungan lagi. Saya buat daftar tugas, susun prioritas, dan di penghujung hari dapat merasa lega dan puas."
Tak ayal lagi ia langsung menyertakan semua anak buahnya dalam kursus Heart Math. Ternyata semangat tim kerjanya meningkat. Sebelumnya, 46% mengaku sering merasa kecapekan. Setelah pelatihan, tinggal 9% yang masih mengaku demikian. Bahkan ada yang mengaku merasa menjadi pribadi yang lebih baik.
Tidak heran bila Watkins sampai berani mengklaim bahwa selama ini kita terlalu men-"dewa-dewa"-kan otak sebagai pengatur tubuh kita. "Kini saatnya kita alihkan perhatian kepada jantung. Nyatanya, jantung mengeluarkan listrik 60 kali dan energi elektromagnetik 1.000 kali lebih banyak daripada otak. Jantung jangan melulu dikaitkan dengan soal asmara dong. Organ itu pusat kekuatan tubuh. Dengan kondisi emosi yang positif, jantung dapat membuat organ-organ tubuh yang lain bekerja sama dengan amat harmonis."
Di Inggris, teknik yang baru tersedia dalam paket pelatihan bagi perusahaan ini mematok harga cukup mahal juga. Untuk mengikuti seminar Heart Math, perusahaan mesti membayar L 200 (Rp 2,655 juta kurs Januari 1998) per kepala. Namun bila hasilnya memuaskan, produktivitas meningkat, ongkos pemeliharaan kesehatan menurun, barangkali akhirnya perusahaan untung juga.
Untuk tambahan informasi mengenai cara mengurangi stress pada remaja maupun dewasa. Pendekatan yang sistematik untuk menghilangkan stres secara sederahan dapat diterapkan dengan 5 cara menghilangkan stres. Apa saja itu?
5 Cara Menghilangkan Stres:
- Telusuri penyebabnya. Kalau perlu, susun daftar.
- Pilah-pilah masalahnya. Selesaikan secara terpisah, satu per satu, supaya lebih ringan.
- Untuk setiap situasi, analisis dalam hal apa kita masih punya pengaruh untuk mengontrol dan dalam hal apa tidak, atau hanya punya kemampuan mengontrol sedikit saja. Misalnya, kita tak dapat mengalangi perusahaan kita untuk menerima klien baru, pada saat kita sudah terlalu banyak pekerjaan. Namun kita 'kan masih dapat mengubah sikap kita dalam menghadapi pekerjaan.
- Tentukan prioritas dan tujuan. Masalah mana yang akan dihadapi lebih dulu. Lalu tentukan tujuan yang realistis, dapat dicapai, dan berjangka pendek.
- Buat rencana dan kerjakan. Tentukan lima langkah yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan utama.
Sumber: Intisari
Posting Komentar untuk "Cara Menghilangkan Stres dengan Teknik Heart Math"