Perbedaan Sindrom Ramsay Hunt dengan Bell's Palsy
Rangkuman Perbedaan Sindrom Ramsay Hunt dengan Bells Palsy
Face paralysis. img/mayoclinic.org |
Baru saja Justin Bieber membuat postingan pada instagram pribadinya mengenai dihentikannya tour solonya, Justice World Tour 2022, akibat sindrom Ramsay Hunt yang sedang dideritanya. Sontak kabar ini membuat para followernya prihatin dan mengucapkan keprihatinan dan doa pada postingan tersebut. Pada video pendek tersebut, Bieber juga meminta maaf kepada para penggemarnya atas dihentikannya tour solonya, serta menjelaskan mengenai penyakit yang sedang dideritanya.
Banyak yang menduga bahwa sindrom Ramsay Hunt sama dengan Bell's Palsy karena dari akibat yang ditampakkannya. Namun sebenarnya kedua gangguang tersebut berbeda. Sama seperti yang pernah diderita oleh penyiar kondang, Gofar Hilman, Bell's Palsy yang dideritanya mengakibatkan separuh dari otot wajahnya melemah dan nampak jatuh terkulai.
Pada artikel berikut ini akan saya rangkumkan mengenai sindrom Ramsay Hunt dan perbedaannya dengan Bells Palsy.
Apa itu Sindrom Ramsay Hunt?
Sindrom Ramsay Hunt merupakan kelainan persarafan pada wajah yang disebabkan paskainfeksi herpes zoster. Sindrom Ramsay Hunt (herpes zoster oticus) terjadi ketika virus Herpes Zoster mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu sisi telinga penderita. Selain gangguan berupa ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom Ramsay Hunt dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena.
Sindrom Ramsay Hunt disebabkan oleh virus yang sama, yang menyebabkan cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus masih hidup di dalam saraf . Bertahun-tahun kemudian, virus itu dapat aktif kembali. Ketika hal itu terjadi, virus dapat mengganggu saraf wajah seseorang.
Pengobatan sindrom Ramsay Hunt dengan sesegera mungkin mampu mengurangi risiko komplikasi, yang berupa kelemahan otot wajah permanen dan ketulian.
Perbedaan Sindrom Ramsay Hunt dengan Bell's Palsy
Bell's Palsy adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di salah satu sisi wajah. Di dalam kebanyakan kasus, kelemahan otot wajah ini bersifat sementara dan akan membaik secara signifikan dalam beberapa. Kelemahan otot tersebut membuat separuh wajah tampak jatuh terkulai, dan mata pada sisi wajah yang mengalami gangguan akan sulit untuk menutup.
Bell's palsy juga dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya belum diketahui. Gangguan ini bisa menyerang penderita pada usia berapapun. Para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah. Kemungkinan disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah terserang infeksi virus.
Gejala-gejalanya akan mulai membaik dalam beberapa minggu, dengan waktu pemulihan total sekitar 6 bulan. Bell's palsy jarang terjadi lebih dari sekali. Namun, pada beberapa orang gejala Bell's Palsy dialami terus menerus sepanjang hidupnya.
Penyebab dari Bell's Palsy sering dikaitkan dengan infeksi virus. Beberapa virus yang dikaitkan dapat menyebabkan Bell's palsy adalah sebagai berikut:
- Virus Herpes simpleks (fever blister dan herpes genital).
- Virus Herpes zoster (cacar air dan herpes zoster).
- Virus Epstein-Barr (mononukleosis menular).
- Infeksi sitomegalovirus (cacar air, monobukleosis, dan cacar api).
- Adenovirus (Penyakit pernapasan).
- Virus Rubela (Campak Jerman).
- Virus Mumps / virus gondong (Gondongan).
- Virus Infuenza B (flu B).
- Coxsackievirus (Hand-foot-and-mouth disease: infeksi virus ringan dan menular yang umum terjadi pada anak kecil, ditandai dengan luka di mulut dan ruam di tangan dan kaki).
Gejala Sindrom Ramsay Hunt
Dua tanda dan gejala utama dari sindrom Ramsay Hunt adalah:
- Ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan di dalam dan sekitar salah satu telinga.
- Terjadi kelemahan otot wajah atau kelumpuhan pada sisi yang sama dengan telinga yang terkena ruam.
Ruam merah di telinga |
Biasanya, ruam dan kelumpuhan wajah terjadi secara bersamaan. Terkadang satu gejala bisa terjadi lebih dahulu sebelum gejala yang lain. Namun, pada kasus tertentu kadang tidak menampakkan gejala ruam.
Pada seseorang yang memiliki sindrom Ramsay Hunt, umumnya juga mengalami gangguan seperti:
- Sakit telinga.
- Gangguan pendengaran.
- Telinga berdenging (tinnitus).
- Kesulitan menutup satu mata.
- Sensasi berputar atau bergerak (vertigo).
- Perubahan persepsi rasa atau hilangnya rasa.
- Mulut dan mata kering.
Penyebab Sindrom Ramsay Hunt
Sindrom Ramsay Hunt terjadi pada orang yang pernah menderita cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tetap berada di dalam tubuh. Virus yang tidak aktif ini kemudian akan berpindah ke saraf di sumsum tulang belakang dan otak untuk menetap selama bertahun-tahun. Pada kondisi tertentu, virus yang menetap dalam sel saraf tersebut bisa aktif kembali. Saat virus ini aktif akan menyebabkan herpes zoster; ruam yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan.
Sindrom Ramsay Hunt adalah kumpulan gejala akibat infeksi virus herpes zoster yang mempengaruhi saraf wajah di dekat salah satu telinga. Ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan wajah satu sisi dan gangguan pendengaran / ketulian.
Komplikasi Sindrom Ramsay Hunt
Komplikasi sindrom Ramsay Hunt mungkin termasuk:
- Kehilangan pendengaran permanen dan kelemahan wajah. Bagi kebanyakan orang, gangguan pendengaran dan kelumpuhan wajah yang terkait dengan sindrom Ramsay Hunt bersifat sementara. Namun, itu bisa menjadi permanen.
- Kerusakan mata. Kelemahan wajah yang disebabkan oleh sindrom Ramsay Hunt dapat membuat seseorang sulit untuk menutup kelopak mata. Ketika ini terjadi, kornea, yang melindungi mata bisa menjadi rusak. Kerusakan ini dapat menyebabkan sakit mata dan penglihatan kabur.
- Neuralgia pascaherpes. Kondisi menyakitkan ini terjadi ketika infeksi herpes zoster merusak serabut saraf. Pesan-pesan yang dikirimkan oleh serabut saraf ini menjadi berlebihan dan membingungkan. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang mungkin berlangsung lama, walaupun gejala dan tanda yang lain dari sindrom Ramsay Hunt sudah memudar.
Faktor Risiko
Sindrom Ramsay Hunt dapat terjadi pada siapa saja yang pernah menderita cacar air. Lebih sering terjadi pada orang dewasa, biasanya mempengaruhi orang yang berusia di atas 50 tahun. Sindrom Ramsay Hunt jarang terjadi pada anak-anak.
Kabar baiknya, sindrom Ramsay Hunt tidak menular. Namun, reaktivasi virus varicella-zoster dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah menderita cacar air atau telah divaksinasi. Infeksi bisa serius bagi orang yang memiliki masalah sistem kekebalan / imunitas.
Sebaiknya jika lepuh ruam tadi belum sembuh, hindarilah kontak fisik dengan:
- Siapapun yang belum pernah menderita cacar air atau yang belum pernah mendapatkan vaksin cacar air.
- Siapapun yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bayi yang baru lahir.
- Wanita hamil.
Pencegahan Sindrom Ramsay Hunt
- Memberikan vaksin cacar air pada anak-anak. Hal ini memungkinkan anak dari terinfeksi cacar air.
- Memberikan vaksin herpes zoster untuk orang berusia 50 tahun dan yang lebih tua.
Tren pemberitaan mengenai sindrom Ramsay Hunt dan Bell's Palsy ini sempat mengemuka. Nah, rangkuman pada artikel Perbedaan Sindrom Ramsay Hunt dengan Bell's Palsy barusan semoga dapat membantu kita mengerti tentang kedua gangguan tersebut, sehingga kita bisa lebih waspada dan melakukan pencegahan secara dini.
Bagikan artikel ini kepada siapa saja yang membutuhkan informasinya ya. Jaga selalu pola pikir, pola makan, pola kerja, dan pola istirahat kita. Semoga kita selalu dalam kesehatan yang prima. Amin.
Sumber tulisan:
https://www.alodokter.com/
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ramsay-hunt-syndrome/symptoms-causes/syc-20351783
Posting Komentar untuk "Perbedaan Sindrom Ramsay Hunt dengan Bell's Palsy"