Sedang Belajar Menyimak, Mengingat, dan Mencatat
Sedang Belajar Menyimak, Mengingat, dan Mencatat |
Sedang Belajar Menyimak, Mengingat, dan Mencatat
Sedang Belajar Menyimak, Mengingat, dan Mencatat -Memang susah dijaman sekarang untuk tidak terbuai dan terbawa modernisasi. Informasi sangatlah mudah diakses. Sikap dan nilai moral yang beragam seperti disuguhkan di depan mata. Seolah-olah kita diharuskan memilihnya satu-satu.
Sebagian melawan; berperang. Sebagiannya lagi bertahan. Sedang sebagian lainnya tidak peduli bahkan tidak “ngeh” dengan apa yang sedang terjadi. Lebih memilih asyik menentukan model sepatu apa yang hendak dibelinya minggu depan.
Kolom trending seringnya berisi hal yang tidak penting-penting amat disaat banyak soal urgen yang mestinya menjadi tren dan disegerakan penyelesaiannya.
Sebagai misal, isu mendasar mengenai kebangsaan seharusnya sudah lama selesai pembahasannya. Apabila ada hal yang belum tuntas, harus segera dicarikan rumusan baru. Bukan malah dibiarkan menjadi polemik yang berlarut-larut.
Memang, saat jaman orde baru kemarin banyak sekali diskursus yang sengaja dimatikan. Agar negara dapat berjalan stabil. Seolah semuanya tampak lancar, tenang, dan adem ayem. Padahal sekam masih menyimpan bara. Akibatnya, selepas reformasi satu per satu diskursus itu muncul kembali ke permukaan. Parahnya, rawan ditunggangi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Mestinya dialog-dialog yang belum usai itu diberikan wadah yang baik. Para akademisi harus mau mengambil peran. Pemerintah rasanya lambat dan kurang serius menyikapi hal yang seperti itu. Terlebih lagi di tengah situasi pandemi yang tidak menentu ini, beban pemerintah semakin bertambah.
Tapi kita juga mesti hemat tenaga. Tidak menghabiskannya dengan berkubang dalam bahasan yang akhirnya cuma jadi debat kusir. Karena di luar itu masih banyak agenda yang mesti dikerjakan.
Kerja media oleh banyak pihak juga dinilai tidak memuaskan. Kurang mengedepankan pendekatan jurnalisme damai dalam pemberitaan. Padahal perannya sangat penting sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Namun selama ini hanya berkutat mengangkat isu-isu populer yang digemari pasar. Harusnya bisa lebih menghindari provokasi dan memfilter konten-konten yang sensitif.
Soal kemanusiaan, pendidikan nasional, minimnya literasi, kesehatan ibu dan anak, adalah beberapa agenda dari seabrek agenda yang mesti segera ditindaklanjuti.
Lantas, siapa yang mesti menyelesaikan?! Dengan cara apa menyelesaikannya?
Tidak perlu juga dijawab sekarang. Kita pelajari dulu agar tidak salah dalam menjawab.
— Sandy
Posting Komentar untuk "Sedang Belajar Menyimak, Mengingat, dan Mencatat"